Hepatitis B adalah infeksi hati menular yang terbilang cukup umum terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Melansir berbagai sumber, Indonesia adalah negara dengan total kasus hepatitis B tertinggi kedua setelah Myanmar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data Riskesdas 2017, sekiranya ada 7,1% penduduk Indonesia yang mengidap hepatitis B.
Virus hepatitis B mudah menular lewat pertukaran darah, liur, serta air mani dan cairan vagina saat berhubungan seks tanpa kondom. Nah jika Anda curiga telah ketularan hepatitis tapi tidak yakin apakah sewaktu kecil dulu sudah vaksin atau belum, Anda bisa memastikannya lewat diagnosis resmi dari dokter dengan tes anti HBs.
Tes Anti HBs adalah bagian dari rangkaian tes darah diagnosis hepatitis B
Tes diagnosis hepatitis B ada banyak macamnya. Jika Anda pergi ke dokter untuk mencari tahu kepastian apa benar Anda tertular hepatitis atau tidak, kemungkinan besar dokter akan lebih dulu menguji Anda lewat sebuah tes darah bernama tes HBsAG.
Tes HBsAG dilakukan untuk mencari keberadaan virus HBV dalam darah, terutama jika dokter memang mencurigai Anda berisiko tinggi mengalami hepatitis B atau menunjukkan gejala-gejala infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Jika hasilnya positif, itu artinya Anda memang menjadi inang bagi virus hepatitis B dan kemungkinan berisiko menularkan penyakit ini ke orang lain. Lantas, apa bedanya tes HBsAG ini dengan tes anti HBs?
Tes anti HBs adalah bagian dari serangkaian uji diagnosis hepatitis B. Anti HBs adalah kepanjangan dari hepatitis B surface antibody. Tes darah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari tes HBsAG guna mengamati bagaimana dan seberapa baik sistem imun tubuh Anda bekerja melawan virus HBV.
Prosedur pemeriksaan ini sebenarnya sama dengan tes darah pada umumnya. Petugas medis akan mengambil sampel darah Anda yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Anda bisa melakukan tes ini di klinik, puskesmas, laboratorium kesehatan, atau rumah sakit.
Hasil tes anti HBs positif, besar peluang Anda bebas dari hepatitis
Pemeriksaan anti HBs dilakukan untuk lebih memastikan diagnosis awal penyakit hepatitis B. Tes anti HBs memungkinkan dokter untuk melihat apakah sistem imun Anda menghasilkan antibodi untuk melawan virus hepatitis. Nah, antibodi ini dihasilkan secara alami oleh tubuh setelah dirangsang dengan mendapatkan vaksin.
Vaksin hepatitis B terbuat dari virus HBV yang sudah dinonaktifkan. Begitu masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan mengenalinya sebagai zat asing dan membentuk antibodi alami untuk melawannya.
Maka ketika di kemudian hari ada virus HBV aktif yang masuk ke dalam tubuh, sistem imun Anda akan langsung membunuhnya karena sudah tahu cara tepat melawannya. Antibodi ini juga berperan untuk menjaga agar tubuh Anda tidak lagi terinfeksi virus hepatitis B di kemudian hari.
Jadi jika tes anti HBs menunjukkan hasil positif, kemungkinan besar Anda sebelumnya sudah pernah vaksin hepatitis B dan efek vaksin tersebut masih kuat untuk melindungi Anda dari paparan VHB. Di samping itu, hasil tes positif juga mungkin berarti Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi hepatitis B akut.
Lantas, apa artinya jika hasil tes negatif?
Sebaliknya, jika tes anti HBs menunjukkan hasil negatif itu berarti Anda tidak pernah mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Namun belum tentu gejala penyakit hati yang Anda alami semata merupakan perwujudan infeksi hepatitis B.
Jika Anda sudah terbukti lewat tes HBs belum pernah diimunisasi, Anda masih perlu menjalani serangkaian tes diagnostik lainnya guna memastikan apakah Anda benar-benar mengalami hepatitis B.
Apabila tes hepatitis B lainnya menunjukkan hasil negatif, itu berarti Anda tidak terinfeksi atau bisa jadi Anda sedang dalam tahap infeksi awal. Bila tes hepatitis B lainnya positif, bisa jadi Anda baru saja memiliki infeksi aktif atau Anda telah terinfeksi hepatitis B kronis.
Bila sudah begini Anda membutuhkan pengawasan yang ketat dari dokter. Pasalnya, infeksi kronis dapat menyebabkan komplikasi, beberapa di antaranya sama parahnya dengan sirosis dan kanker hati.
Secara umum dokter juga biasanya akan menganjurkan para pasiennya untuk segera mendapatkan vaksinasi hepatitis B jika tes menunjukkan hasil negatif.
Efek samping pemeriksaan anti HBs
Setelah diambil darah, Anda mungkin akan mengalami nyeri dan memar kecil di area bekas suntikan. Anda juga mungkin akan merasakan sensasi berdenyut di area bekas suntikan dan sakit kepala ringan. Efek samping ini umumnya tidak berbahaya dan dapat membaik setelah beberapa hari.
Sebelum melakukannya, pastikan Anda memberi tahu petugas medis terkait semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk vitamin, herbal dan suplemen. Beri tahu petugas medis juga tentang riwayat kesehatan Anda.
Sumber : https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/pemeriksaan-anti-hbs-hepatitis-b/
672 comments