HBsAg adalah kepanjangan dari Hepatitis B surface Antigen, yang merupakan antigen permukaan virus hepatitis B. Pemeriksaan HBsAg dilakukan untuk memastikan diagnosis hepatitis B. Jika hasil pemeriksaan HBsAg positif, berarti Anda terinfeksi virus hepatitis B (VHB) dan berisiko menularkan penyakit ini ke orang lain melalui darah atau cairan tubuh Anda.
Penyakit hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Menurut South East Asian Region, Indonesia merupakan negara dengan kejadian endemik hepatitis B tertinggi kedua setelah Myanmar.
Secara umum, terdapat dua jenis penyakit hepatitis B, yaitu akut dan kronis. Kebanyakan orang yang tertular hepatitis B sewaktu dewasa mengalami infeksi akut, tetapi ini bisa berlanjut menjadi infeksi kronis. Sementara itu, hepatitis B kronis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, infeksi ini dapat meningkatkan risiko Anda untuk terkena gagal hati, kanker hati, ataupun sirosis, sebuah kondisi kerusakan hati permanen.
VHB ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui darah, air liur, cairan mani, dan cairan vagina. Beberapa cara penularan penyakit hepatitis B yang paling umum meliputi:
- Hubungan seks tanpa kondom dengan bergonta-ganti pasangan atau dengan seseorang yang terinfeksi VHB, baik hubungan seks antar pria dan wanita maupun pria dengan pria (homoseksual).
- Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus ini.
- Menggunakan jarum suntik bekas orang yang terinfeksi.
- Memiliki pekerjaan yang membuat Anda rentan terpapar darah orang lain, misalnya dokter atau perawat di rumah sakit.
- Bepergian ke tempat dengan tingkat infeksi VHB yang tinggi, seperti Asia, Afrika, dan Eropa Timur.
- Menggunakan barang pribadi bersama-sama, seperti alat cukur dan sikat gigi bersama dengan orang yang terinfeksi.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa penyakit hepatitis B kronis tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang diberikan pada penderita dilakukan hanya untuk menekan pertumbuhan virus di dalam tubuh. Oleh karena itu, orang yang sakit hepatitis B harus melakukan pengobatan seumur hidupnya.
HBsAg adalah tes darah untuk mendiagnosis hepatitis B
Virus hepatitis B memiliki antigen permukaan (disebut HBsAg) yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda membuat antibodi. HBsAg dapat ditemukan dalam darah beberapa minggu setelah Anda terinfeksi. Apabila setelah pemeriksaan diketahui hasil HBsAg positif, artinya Anda terinfeksi virus hepatitis B dan berpotensi menyebarkan VHB ke orang lain.
Meski pemeriksaan HBsAg dapat membantu mendiagnosis hepatitis B, tes ini tidak dapat membedakan apakah infeksi yang dialami oleh penderita bersifat akut atau kronis.
Pada dasarnya hasil pemeriksaan HBsAg positif ataupun negatif bergantung pada usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, metode yang digunakan untuk tes, dan hal-hal lain. Perlu digarisbawahi bahwa hasil pemeriksaan HBsAg tidak selalu menandakan bahwa Anda memiliki masalah kesehatan serius. Namun, hasil pemeriksaan ini dapat menentukan kemungkinan Anda untuk terinfeksi virus hepatitis B.
Siapa saja yang perlu melakukan pemeriksaan HBsAg?
Seseorang mungkin memerlukan pemeriksaan HBsAg jika dokter mencurigai adanya kemungkinan Anda mengalami infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Anda mungkin juga akan memerlukan pemeriksaan HBsAg jika Anda mengalami gejala khas hepatitis B seperti jaundice atau ikterus (penyakit kuning), air kencing berwarna pekat atau gelap, nyeri perut bagian bawah, serta nafsu makan yang menurun secara drastis selama beberapa waktu.
Anda mungkin juga dianjurkan melakukan pemeriksaan HBsAg jika Anda termasuk golongan orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis B, seperti:
- Sering melakukan seks dengan tidak aman, misalnya tanpa kondom dan berganti-ganti pasangan seks
- Baru-baru ini berhubungan seks dengan orang yang menderita VHB
- Mendapatkan hasil tes fungsi hati dengan kelainan yang tidak dapat dijelaskan
- Menderita HIV atau hepatitis C
- Traveling ke negara dengan kasus hepatitis B yang tinggi, termasuk Asia, Kepulauan Pasifik, Afrika, dan Eropa Timur
- Menggunakan narkoba suntik
- Merupakan pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya
- Menjalani dialisis ginjal (cuci darah)
- Menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti obat anti-penolakan yang digunakan setelah transplantasi organ
- Bekerja di rumah sakit atau klinik kesehatan
Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit hepatitis B, pemeriksaan HBsAg juga dilakukan untuk melihat seberapa baik pengobatan hepatitis B yang Anda jalani bekerja.
Adakah tes lain untuk mendiagnosis hepatitis B?
Selain melakukan pemeriksaan HBsAg, dokter mungkin juga akan melakukan serangkaian tes lain untuk memantapkan diagnosis. Beberapa tes lain yang mungkin dilakukan dokter di antaranya:
- Total hepatitis core antibody (Anti-HBc). Antibodi ini muncul sejak terjadinya infeksi akut dan bertahan seumur hidup Anda. Keberadaan anti-HBc menunjukkan adanya infeksi lama atau infeksi yang sedang berlangsung dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.
- Hepatitis B surface antibody (anti-HBs). Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat sistem kekebalan tubuh Anda terhadap virus hepatitis B. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang positif, kemungkinan besar Anda akan terlindungi dari paparan virus hepatitis B. Biasanya hasil pemeriksaan positif karena Anda sebelumnya sudah pernah melakukan vaksin hepatitis B. Selain itu, hasil pemeriksaan yang positif juga berarti bahwa Anda sedang dalam masa pemulihan dari infeksi hepatitis B akut.
- Tes darah lainnya. Dokter juga mungkin akan menyarankan pasiennya melakukan pemeriksaan darah lainnya bersamaan dengan tes hepatitis di atas untuk mencari tahu jenis virus dan tahap infeksi apa yang mungkin Anda alami. Tak hanya itu, tes darah juga dapat dilakukan untuk melihat fungsi hati Anda apakah bekerja lebih keras dari biasanya, sedang dalam tekanan, atau malah tengah mengalami kerusakan yang parah.
Sumber Artikel : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/pemeriksaan-hbsag-positif/
2 comments